Kamis, 21 Februari 2019

Ingredient


1.KUNYIT



1. History of ingredient
 Kunyit atau kunir, (Curcuma longa Linn. syn. Curcuma domestica Val.), adalah termasuk salah satu tanaman rempah-rempah dan obat asli dari wilayah Asia Tenggara. Tanaman ini kemudian mengalami penyebaran ke daerah MalaysiaIndonesiaAustralia bahkan Afrika. Hampir setiap orang Indonesia dan India serta bangsa Asia umumnya pernah mengonsumsi tanaman rempah ini, baik sebagai pelengkap bumbu masakan, jamu atau untuk menjaga kesehatan dan kecantikan.
Kunyit tergolong dalam kelompok jahe-jaheanZingiberaceae. Kunyit dikenal di berbagai daerah dengan beberapa nama lokal, seperti turmeric (Inggris), kurkuma (Belanda), kunyit (Indonesia dan Malaysia), janar (Banjar), kunir (Jawa), koneng (Sunda), konyet (Madura).

2. Nutrient of ingredient
Kunyit indonesia mengandung senyawa yang berkhasiat obat, yang disebut kurkuminoid yang terdiri dari kurkumin , desmetoksikumin sebanyak 10% dan bisdesmetoksikurkumin sebanyak 1-5% dan zat- zat bermanfaat lainnya seperti minyak atsiri yang terdiri dari Keton sesquiterpen,turmerontumeon 60%, Zingiberen 25%, felandren , sabinen , borneol dan sineil. Kunyit juga mengandung Lemak sebanyak 1 -3%, Karbohidrat sebanyak 3%, Protein 30%, Pati 8%, Vitamin C45-55%, dan garam-garam mineral, yaitu zat besi, fosfor, dan kalsium.

 3.Function of ingredient
Kunyit atau Curcuma domestica selalu digunakan di dapur sebagai penyedap makanan atau pewarna. Selain digunakan di dapur, kunyit juga telah dipakai secara turun-temurun sebagai obat tradisional.. Kunyit selalu dijadikan dalam bentuk tepung, pasta, minyak, ubat hirup(inhaler) atau hanya direbus begitu sahaja. Memang peyembuhan relatif lambat, tetapi kemampuan kunyit sebagai antibakteria, stimulan (merangsang aktiviti saraf untuk sementara waktu), tonik (memulihkan semangat tubuh atau organ tertentu dan astringent (bahan penyebab kontraksi jaringan) menampakkan keperkesanannya.

Sebagai ubat luar, kunyit dicampurkan dengan minyak kelapa dipakai sebagai ubat luka. Pada penyakit cacar dan cacar air, satu lapisan serbuk kunyit akan memudahkan proses pengeringan luka. Kunyit juga sering dipakai sebagai ubat otorrhoea (penyakit telinga bernanah). Kunyit juga digunakan untuk merawat inhaler, penyembuh radang selaput hidung yang menyebabkan penyumbatan hidung atau beberapa gejala flu yang lain.

Air rebusan kunyit diketahui sebagai ubat cirit-birit dan penambah selera makan. Untuk penyakit bronchitis dan batuk, air rebusan kunyit, jahe dan gula merah dapat mengubatinya sekira diminum secara teratur. Pusat Penelitian Makanan di Amerika Syarikat menemui bahwa campuran kunyit dan kayumanis ternyata berpeluang mengubati penyakit diabetes. Ramuan tersebut dapat melipatgandakan kebolehan kerja insulin untuk menguraikan glukosa. Daripada beberapa ujian farmakologi , zat kurkumin sebagai pemberi warna kuning pada tanaman ini yang berperanan sebagai antibakteria dan antiinflamasi dalam proses penyembuhan luka.

4. Characteristic of ingredient
Keras

 Sumber : www.google.com

                  wikipedia 


2.Jahe


 Jahe (Zingiber officinale), adalah tanaman rimpang yang sangat populer sebagai rempah-rempah dan bahan obat. Rimpangnya berbentuk jemari yang menggembung di ruas-ruas tengah. Rasa dominan pedas disebabkan senyawa keton bernama zingeron.
Jahe termasuk suku Zingiberaceae (temu-temuan). Nama ilmiah jahe diberikan oleh William Roxburgh dari kata Yunani zingiberi, dari Bahasa Sanskerta, singaberi.
1. Sejarah[sunting | sunting sumber]
Jahe diperkirakan berasal dari India. Namun, ada pula yang mempercayai jahe berasal dari Republik Rakyat Tiongkok Selatan. Dari India, jahe dibawa sebagai rempah perdagangan hingga Asia Tenggara, Tiongkok, Jepang, hingga Timur Tengah. Kemudian pada zaman kolonialisme, jahe yang bisa memberikan rasa hangat dan pedas pada makanan segera menjadi komoditas yang populer di Eropa.

2. Botani dan Sistematika[sunting | sunting sumber]
Jahe (Zingiber officinale Rosc.) merupakan salah satu jenis tanaman yang termasuk ke dalam suku Zingiberaceae. Nama Zingiber berasal dari bahasa Sansekerta “singabera” (Rosengarten 1973) dan Yunani “Zingiberi” (Purseglove et al. 1981) yang berarti tanduk, karena bentuk rimpang jahe mirip dengan tanduk rusa. Officinale merupakan bahasa latin (officina) yang berarti digunakan dalam farmasi atau pengobatan (Janson 1981).
Jahe dikenal dengan nama umum (Inggris) ginger atau garden ginger. Nama ginger berasal dari bahasa Prancis: gingembre, bahasa Inggris lama: gingifere, Latin: ginginer, Yunani (Greek): zingiberis (ζιγγίβερις). Namun, kata asli dari zingiber berasal dari bahasa Tamil inji ver. Istilah botani untuk akar dalam bahasa Tamil adalah ver, jadi akar inji adalah inji ver.
Di Indonesia jahe memiliki berbagai nama daerah. Di Sumatra disebut halia (Aceh), beuing (Gayo), bahing (Karo), pege (Toba), sipode (Mandailing), lahia (Nias), sipodeh (Minangkabau), page (Lubu), dan jahi (Lampung). Di Jawa, jahe dikenal dengan jahe(Sunda), jae (Jawa), jhai (Madura), dan jae (Kangean). Di Sulawesi, jahe dikenal dengan nama layu (Mongondow), moyuman(Poros), melito (Gorontalo), yuyo (Buol), siwei (Baree), laia (Makassar), dan pace (Bugis). Di Nusa Tenggara, disebut jae (Bali), reja (Bima), alia (Sumba), dan lea (Flores). Di Kalimantan (Dayak), jahe dikenal dengan sebutan lai, di Banjarmasin disebut tipakan. Di Maluku, jahe disebut hairalo (Amahai), pusu, seeia, sehi (Ambon), sehi (Hila), sehil (Nusalaut), siwew (Buns), garaka(Ternate), gora (Tidore), dan laian (Aru). Di Papua, jahe disebut tali (Kalanapat) dan marman (Kapaur). Adanya nama daerah jahe di berbagai wilayah di Indonesia menunjukkan penyebaran jahe meliputi seluruh wilayah Indonesia.
Karena jahe hanya bisa bertahan hidup di daerah tropis, penanamannya hanya bisa dilakukan di daerah katulistiwa seperti Asia TenggaraBrasil, dan Afrika. Saat ini Equador dan Brasil menjadi pemasok jahe terbesar di dunia. Dalam sistematika tumbuhan, tanaman jahe termasuk dalam kingdom Plantae, Subkingdom Tracheobionta, Superdivisi: Spermatophyta, Divisi: Magnoliophyta/Pteridophyyta, Subdivisi: Angiospermae, Kelas: Liliopsida-Monocotyledoneae, Subkelass: Zingiberidae, Ordo: Zingiberales, Suku/Famili: Zingiberaceae, Genus: Zingiber P. Mill. Species: Zingiber officinale (Roscoe, 1817) (US National Plant Database 2004). Sinonim nama jahe adalah : Amomum angustifolium Salisb., dan Amomum zingiber L. Ada sekitar 47 genera dan 1.400 jenis tanaman yang termasuk dalam dalam suku Zingiberaceae, yang tersebar di seluruh daerah tropis dan sub tropis. Penyebaran Zingiber terbesar di belahan timur bumi, khususnya Indo Malaya yang merupakan tempat asal sebagian besar genus Zingiber (Lawrence 1951: Purseglove 1972). Di Asia Tenggara ditemukan sekitar 80-90 jenis Zingiber yang diperkirakan berasal dari India, Malaya dan Papua. Namun hingga saat ini, daerah asal tanaman jahe belum diketahui. Jahe kemungkinan berasal dari China dan India (Grieve 1931; Vermeulen 1999) namun keragaman genetik yang luas ditemukan di Myanmar (Jatoi et al. 2008) dan India, yang diduga merupakan pusat keragaman jahe (Ravindran et al. 2005).
Jahe memiliki jumlah kromosom 2n=2x=22, namun beberapa kultivar jahe diketahui sebagai poliploid (Kubitzki, 1998). Darlington dan Ammal (1945) dalam Peter et al. (2007) melaporkan terdapat jenis Z. officinale yang memiliki jumlah kromosom sebanyak 28. Darlington dan Wylie (1955) juga menyatakan bahwa pada jahe terdapat 2 kromosom B. Rachmandran (1969) melakukan analisis sitologi pada 5 spesies Zingiber dan menemukan pada seluruh spesies memiliki jumlah kromosom 2n=22. Ratnabal (1979) mengidentifikasi kariotipe 32 kultivar jahe (Z. officinale) dan menemukan seluruh kultivar jahe memiliki kromosom somatik berjumlah 22 dan ditemukan pula adanya kromosom asimetris (kromosom B) pada seluruh kultivar kecuali kultivar Bangkok dan Jorhat. Beltram dan Kam (1984) dalam Peter et al. (2007) mengobservasi 9 Zingiber spp. dan menemukan bahwa Z. officinale bersifat aneuploid (2n=24), polyploid (2n=66) dan terdapat B kromosom (2n= 22+2B). Tetapi Etikawati dan Setyawan (2000), Z. officinale kultivar jahe putih kecil (emprit), gajah dan merah memiliki jumlah kromosom 2n=32. Eksomtramage et al. (2002) mengamati jumlah kromosom 3 spesies Z. officinale asal Thailand dan menemukan 2n=2x=22. Yulianto (2010) menyatakan jumlah kromosom jahe putih dan jahe merah yakni 2n=24=22+2B. Rachmandran (1969) melakukan analisis sitologi pada 5 spesies Zingiber, selain menemukan jumlah khromosom pada seluruh spesies 2n=22 juga membuktikan adanya struktur pindah silang akibat peristiwa inversi. Observasi pada fase metaphase mitosis menemukan bahwa jahe diploid (2n=2x=22) memiliki panjang kromosom rata-rata 128.02 μm dan lebar 5.82 μm. Rasio lengan kromosom terpanjang dan terpendek adalah 2.06:1, hampir 45,5% kromosom memiliki 2 lengan dan terdapat 2 kromosom yang berbeda (Zhi-min et al. 2006). Adanya variasi pada jumlah kromosom merupakan suatu mekanisme adaptasi dan pembentukan spesies pada tanaman. Hal ini juga menjadi penyebab terjadinya variasi genetik pada jahe. Selain itu ditemukannya struktur pindah silang diduga menjadi penyebab rendahnya fertilitas tepung sari yang menyebabkan pembentukan buah dan biji pada jahe jarang terjadi.

3. Ciri morfologis[sunting | sunting sumber]
Batang jahe merupakan batang semu dengan tinggi 30 hingga 100 cm. Akarnya berbentuk rimpang dengan daging akar berwarna kuning hingga kemerahan dengan bau menyengat. Daun menyirip dengan panjang 15 hingga 23 mm dan panjang 8 hingga 15 mm. Tangkai daun berbulu halus.
Bunga jahe tumbuh dari dalam tanah berbentuk bulat telur dengan panjang 3,5 hingga 5 cm dan lebar 1,5 hingga 1,75 cm. Gagang bunga bersisik sebanyak 5 hingga 7 buah. Bunga berwarna hijau kekuningan. Bibir bunga dan kepala putik ungu. Tangkai putik berjumlah dua.
Pengolahan dan pemasaran[sunting | sunting sumber]
Rimpang jahe, terutama yang dipanen pada umur yang masih muda tidak bertahan lama disimpan di gudang. Untuk itu diperlukan pengolahan secepatnya agar tetap layak dikonsumsi. Untuk mendapatkan rimpang jahe yang berkualitas, jahe dipanen pada umur tidak terlalu muda juga tidak terlalu tua.
Jahe segar Selain dipasarkan dalam bentuk olahan jahe, juga dipasarkan dalam bentuk jahe segar, yaitu setelah panen, jahe dibersihkan dan dijual kepasaran.

Terdapat beberapa hasil pengolahan jahe yang terdapat di pasaran, yaitu:
Jahe kering
Awetan jahe
Jahe bubuk
Minyak jahe
Oleoresin jahe
Jahe kering[sunting | sunting sumber]
Merupakan potongan jahe yang dikeringkan dengan irisan memotong serat irisan tipis (digebing). Jenis ini sangat populer di pasar tradisional.
Awetan jahe[sunting | sunting sumber]
Merupakan hasil pengolahan tradisional dari jahe segar. Yang paling sering ditemui di pasaran adalah, tingting jahe (permen jahe), acar, asinan, sirup, dan jahe instan. Beberapa jenis olahan jahe ini disukai konsumen dari daerah Asia dan Australia.
Bubuk jahe[sunting | sunting sumber]
Merupakan hasil pengolahan lebih lanjut dari jahe menggunakan teknologi industri, jahe dikeringkan selanjutnya digiling dengan kehalusan butiran bubuk yang ditentukan. Bubuk jahe diperlukan untuk keperluan farmasi, minuman, alkohol dan jamu. Biasanya menggunakan bahan baku jahe kering.
Oleoresin jahe[sunting | sunting sumber]
Adalah hasil pengolahan lebih lanjut dari tepung jahe. Warnanya cokelat dengan kandungan minyak asiri 15 hingga 35%.
Habitat[sunting | sunting sumber]
Jahe tumbuh subur di ketinggian 0 hingga 1500 meter di atas permukaan laut, kecuali jenis jahe gajah di ketinggian 500 hingga 950 meter.
Untuk bisa berproduksi optimal, dibutuhkan curah hujan 2500 hingga 3000 mm per tahun, kelembapan 80% dan tanah lembap dengan PH 5,5 hingga 7,0 dan unsur hara tinggi. Tanah yang digunakan untuk penanaman jahe tidak boleh tergenang.
Varietas[sunting | sunting sumber]
Terdapat tiga jenis jahe yang populer di pasaran, yaitu:
Jahe gajah/jahe badak[sunting | sunting sumber]
Merupakan jahe yang paling disukai di pasaran internasional. Bentuknya besar gemuk dan rasanya tidak terlalu pedas. Daging rimpang berwarna kuning hingga putih.
Jahe kuning[sunting | sunting sumber]
Merupakan jahe yang banyak dipakai sebagai bumbu masakan, terutama untuk konsumsi lokal. Rasa dan aromanya cukup tajam. Ukuran rimpang sedang dengan warna kuning.
Jahe merah[sunting | sunting sumber]
Jahe jenis ini memiliki kandungan minyak atsiri tinggi dan rasa paling pedas, sehingga cocok untuk bahan dasar farmasi dan jamu. Ukuran rimpangnya paling kecil dengan kulit warna merah, serat lebih besar dibanding jahe biasa.
Produk jahe[sunting | sunting sumber]
Di masyarakat barat, ginger ale merupakan produk yang digemari. Sementara Jepang dan Tiongkok sangat menyukai asinan jahe. Sirup jahe disenangi masyarakat Tiongkok, Eropa dan Jepang.
Di Indonesiasekotengbandrek, dan wedang jahe merupakan minuman yang digemari karena mampu memberikan rasa hangat di malam hari, terutama di daerah pegunungan.



 Sumber : www.google.com

                  wikipedia 

3. Lengkuas


Lengkuas, laos atau kelawas (Karo) (Alpinia galanga) merupakan jenis tumbuhan umbi-umbian yang bisa hidup di daerah dataran tinggi maupun dataran rendah. Umumnya masyarakat memanfaatkannya sebagai campuran bumbu masak dan pengobatan tradisional. Pemanfaatan lengkuas untuk masakan dengan cara mememarkan rimpang kemudian dicelupkan begitu saja ke dalam campuran masakan, sedangkan untuk pengobatan tradisional yang banyak digunakan adalah lengkuas merah Alpinia purpurataK Schum.

Deskripsi[sunting | sunting sumber]
Lengkuas adalah terna tegak yang tingginya 2 m atau lebih. Batangnya yang muda keluar sebagai tunas dari pangkal batang tua. Seluruh batangnya ditutupi pelepah daun.[2] Batangnya ini bertipe batang semu. Daunnya tunggal, bertangkai pendek, berbentuk daun lanset memanjang, ujungnya runcing, pangkalnya tumpul, dan tepinya rata. Ukurannya daunnya adalah: 25-50 cm × 7-15 cm. Pelepah daunnya berukuran 15-30 cm, beralur, dan berwarna hijau. Perbungaannya majemuk dalam tandan yang bertangkai panjang, tegak, dan berkumpul di ujung tangkai. Jumlah bunga di bagian bawah lebih banyak daripada di atas tangkai, dan berbentuk piramida memanjang. Kelopak bunganya berbentuk lonceng, berwarna putih kehijauan. Mahkota bunganya yang masih kuncup pada bagian ujung warnanya putih, dan bawahnya berwarna hijau. Buahnya termasuk buah buni, bulat, keras, dan hijau sewaktu muda, dan coklat, apabila sudah tua.[1] Umbinya berbau harum, ada yang putih, juga ada yang merah. Menurut ukurannya, ada yang besar juga ada yang kecil. Karenanya, dikenal 3 kultivar yang dibedakan berdasarkan warna dan ukuran rimpangnya.[2] Rimpangnya ini merayap, berdaging, kulitnya mengkilap, beraroma khas, ia berserat kasar, dan pedas jika tua. Untuk mendapatkan rimpang muda yang belum banyak seratnya, panen dilakukan pada saat tanaman berusia 2,5-4 bulan.[1]



 Sumber : www.google.com

                  wikipedia 

Senin, 18 Februari 2019

Utensil & Equipment

Utensil & Equipment


1. Onion Chopper



Digunakan untuk mencingcang
Bahan: Plastik
Cara membersihkannya dengan menggunakan air sabun lalu di bilas dengan air bersih
  
 2. Ballon Whisk


Material: terbuat dari alumunium/ stainless steel
Fungsinya: untuk mengaduk/ mencampurkan bahan- bahan lunak seperti campuran telur, terigu dll.
cara membersihkan: menggunakan sabun pembersih lalu bilas menggunakan air bersih, keringkan alat mengunnakan kain.

 3.  Rubbish Bin


Fungsi: Digunakan untuk pengumpulan sampah
Bahan: Plastik
Cara membersihkannya: dengan menggunakan air sabun lalu di bilas dengan air bersih

Daily Activity

Assalamu'alaikum
Senin, 18 Februari 2019

Ketemu lagi di blog saya, minggu ini adalah minggu pertama saya praktik dan hari pertama praktik sehabis pulang dari training.di minggu ini kami masuk dalam menu Eropean Buffet yang terdiri dari,

Eropean Buffet
Macedoine of vegetable mayonnaise 
Jellied fruit salad
***
Shrimp Bisque
Puree Of Pumpkin Soup
***
Spaghetti bolognaise
Beff strawganoff
***
Flaky Cake
Red velvet roll
Horse D'ouvre
Monte Cristo sandwich
Club sandwich

Seperti biasa kami di bagi menjadi 4 kelompok dan masing-masing kelompok menghandle 1 menu, dan kelompok saya di percayakan untuk menghandle menu maincourse yang terdiri dari :
Untuk hari ini kami hanya mengerjakan prepare saja untuk maincourse di karenakan menu tersebut baru keluar ke restaurant besok pada tanggal 19. Jadi semua prepare tentang maincourse kami siapkan semua jadi besok tinggal finishing saja, dan pada pukul 12.00 lewat kami istirahat sejenak untuk melakukan shalat duhur dan setelah itu kami langsung melanjutkan pekerjaan kami. setelah semuanya kelompok selesai dengan prepare nya kami lalu melakukan general cleaning (GC) dan setelah selasai kami lalu makan bersama dengan makanan yang di buat, dan pada pukul 15.30 lewat kami pergi shalat ashar dan setelah itu kami istirahat sejenak dan pada pukul 17.30 lewat kami pulang. Dan ini lah prepare maincourse kelompok saya.

Prepare beff strawganoff






 Prepare Spaghetti Bolognaise








Assalamualaikum.