1. NUTMEG ( Pala)
Pala (Myristica fragrans) merupakan tanaman yang terdiri
dari pohon yang berasal dari kepulauan Banda, Maluku. Karena nilainya yang
tinggi sebagai rempah-rempah, buah dan biji pala telah menjadi komoditas
perdagangan yang penting sejak masa Romawi. Pala disebut-sebut dalam
ensiklopedia karya Plinius "Si Tua". Semenjak zaman eksplorasi Eropa
tersebar luas di daerah tropis seperti Mauritius dan Karibia (Grenada). Istilah
pala juga dipakai untuk biji pala yang dibeli.
Tumbuhan ini berumah dua (dioecious) sehingga dikenal pohon
jantan dan pohon betina. Daunnya berbentuk elips langsing. Buahnya berbentuk
lonjong seperti lemon, berwarna kuning, berdaging dan beraroma khas karena
mengandung minyak atsiri pada daging buahnya. Bila dimasak, kulit dan buah akan
dibuka dan biji akan terlihat terbungkus fuli yang berwarna merah. Satu buah menghasilkan
satu buah berwarna coklat.
Nutrisi
Nama Bahan Makanan : Biji Pala
Nama Lain / Alternatif : Pala, Biji
Banyaknya Biji Pala yang diteliti (Food Weight) = 100 gr
Bagian Biji Pala yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) =
95 %
Jumlah Kandungan Energi Biji Pala = 494 kkal
Jumlah Kandungan Protein Biji Pala = 7,5 gr
Jumlah Kandungan Lemak Biji Pala = 36,4 gr
Jumlah Kandungan Karbohidrat Biji Pala = 40,1 gr
Jumlah Kandungan Kalsium Biji Pala = 120 mg
Jumlah Kandungan Fosfor Biji Pala = 240 mg
Jumlah Kandungan Zat Besi Biji Pala = 5 mg
Jumlah Kandungan Vitamin A Biji Pala = 0 IU
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Biji Pala = 0,2 mg
Jumlah Kandungan Vitamin C Biji Pala = 0 mg
Khasiat / Manfaat Biji Pala : - (Belum Tersedia)
Huruf Awal Nama Bahan Makanan : B
Sumber Informasi Gizi : Berbagai publikasi Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia serta sumber lainnya.
Manfaat
Pala sendiri memiliki ciri khas rasa agak pedas, aroma yang
harum dan manis serta mampu memberi efek menghangatkan tubuh. Hanya biji pala
yang telah tua dan matang yang menghasilkan aroma dan rasa yang kuat, yaitu
yang lonjong, kering serta warnanya cokelat tua. Penggunaannya tak pernah
banyak, cukup sedikit saja.
Dilansir dari Wikipedia, pala juga berfungsi sebagai
penyedap untuk roti atau kue, puding, saus, sayuran, dan minuman penyegar.
Minuman seperti eggnog, setup atau wedang terkadang menambahkan sedikit bubuk
pala sebagai penambah aroma dan penghangat tubuh.
Bahkan bubuk pala bisa menghilangkan bau amis pada daging
dan ikan karena aromanya yang kuat. Jadi, itu dia fungsi pala dalam masakan
yang ternyata tak bisa disingkirkan begitu saja dalam jajaran bumbu masakan.
Karakteristik
Buah berbentuk bulat, berwarna kekuning – kuningan apabila
matang atau masak akan menjadi dua bagian dan memiliki rasa asam.
Biji berbentuk lonjong hingga bulat dengan panjang berkisar
antara 1,5 – 4,5 cm, lebar 1-2,5 cm.
ulit biji berwarna coklat dan mengkilat pada bagian biji
luar berwarna keputih – putihan, sedangkan fulinya berwarna merah gelap hingga
berwarna putih kekuning – kuningan dan biji dibungkus yang hampir menyerupai
jala
Sumber :
2. KEMIRI
Kemiri (Aleurites moluccana), adalah tumbuhan yang bijinya
dimanfaatkan sebagai sumber minyak dan rempah-rempah. Tumbuhan ini masih
sekerabat dengan singkong dan termasuk dalam suku Euphorbiaceae. Dalam
perdagangan antarnegara dikenal sebagai candleberry, kenari India, serta
kemiri. Pohonnya disebut pohon pernis atau pohon kacang kukui. Minyak yang
diekstrak dari bijinya berguna dalam industri untuk digunakan sebagai bahan
campuran kucing.
Tidak diketahui dengan tepat asal-usulnya, tumbuhan ini
menyebar luas mulai dari India dan Cina, melewati Asia Tenggara dan Nusantara,
hingga Polinesia dan Selandia Baru. Di Indonesia, kemiri dikenal dengan banyak
nama. Diambil, kembiri, gambiri, hambiri (Bat.); kemili (Gayo); kemiling
(Lamp.); buah kareh (buah keras, Mink.; Nias); kaminting (Bjn, Day.). Juga
muncang (Sd.); dèrèkan, pidekan, miri (Jw.); kamèrè, komèrè, mèrè (Md.); kumbè
('' Belitung '') dan lain-lain. Kemiri sekarang tersebar luas di daerah-daerah
tropis. Tanaman ini adalah tumbuhan resmi negara bagian Hawaii.
Nutrisi
Kemiri mengandung energi sebesar 636 kilokalori, protein 19
gram, karbohidrat 8 gram, lemak 63 gram, kalsium 80 miligram, fosfor 200
miligram, dan zat besi 2 miligram. Selain itu di dalam Kemiri juga terkandung
vitamin A sebanyak 0 IU, vitamin B1 0,06 miligram dan vitamin C 0 miligram.
Hasil tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap 100 gram Kemiri,
dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 100 %.
Manfaat
Dalam masakan, kemiri berfungsi sebagai pengental kuah
sekaligus membantu menguatkan aroma sedap dan rasa makanan..Penggunaan kemiri
juga sering disandingkan dengan santan, fungsi kemiri adalah menjaga
konsistensi santan agar tidak pecah ketik dipanaskan, karena kemiri memiliki
sifat mengikat santan.
Untuk membantu mengeluarkan dan mendapatkan aroma sedap yang khas pada makanan,
biji kemiri disangrai atau digoreng dulu sebelum dijadikan bumbu masakan.
Setelah disangrai atau digoreng, kemiri akan mengeluarkan minyak yang beraroma
sedap, dan inilah yang akan membantu memberi kelezatan pada makanan.
Bisa dibilang kemiri adalah rempah yang hampir ada di setiap kuliner
nusantara meski penggunaannya tidak banyak. Meski penggunaannya tidak
dibutuhkan dalam jumlah besar namun peran kemiri sangat menentukan kelezatan
hasil akhir makanan.
Karakteristik
Tinggi tanaman ini mencapai sekitar 15-25 meter.
Daunnya berwarna hijau pucat.
erdiri dari 3-5 helai daun dari pangkal, berselang-seling
dan pinggir daun bergelombang.
bentuk cabang pohon kemiri adalah berliku, tidak beraturan,
membentang lebar dan menggantung pada cabang bagian samping
Bunga kemiri berwarna putih kehijauan, harum dan
tersusun dalam sejumlah gugusan
Mahkota bunga berwarna putih dengan lima kelopak bunga
berwarna putih kusam
Kemiri memiliki buah berwarna hijau sampai kecoklatan,
berbentuk oval sampai bulat
Kemiri mempunyai akar yang tunggang dan berwarna coklat.
Sumber :
3. Ketumbar (Coriander)
Ketumbar (Coriandrum sativum) adalah tumbuhan rempah-rempah
yang populer. Buahnya yang kecil dikeringkan dan diperdagangkan, baik digerus
maupun tidak. Bentuk yang tidak digerus mirip dengan lada, seperti biji kecil-kecil
berdiameter 1-2 mm. Dalam perdagangan obat ia dinamakan fructus coriandri.
Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai coriander dan di Amerika Latin dikenal
sebagai cilantro. Tumbuhan ini berasal dari Eropa Selatan dan sekitar Laut
Kaspia.
Berbagai jenis masakan tradisional Indonesia kerap
menggunakan bumbu berupa biji berbentuk butiran beraroma keras yang dinamakan
ketumbar. Dengan tambahan bumbu tersebut, aroma masakan akan lebih nyata.
Tak hanya bijinya saja yang sering digunakan dalam masakan.
Daunnya yang majemuk seperti seledri itu sering diiris tipis dan dijadikan
taburan dalam masakan seperti sup dan salad khas Thailand. Di negara itu,
ketumbar diberi nama phak chee. Sama dengan bijinya, daun ketumbar juga
beraroma tajam.
Biasanya, tumbuhan ini ditanam di kebun-kebun daerah dataran
rendah dan pegunungan. Seperti halnya seledri, tumbuhan ini hanya mencapai
ketinggian satu meter dari tanah.
Daunnya hijau dengan tepian bergerigi. Sedangkan, untuk
bunga mejemuknya berbentuk payung bersusun berwarna putih dan merah muda. Untuk
buah, bentuknya hampir bulat berwarna kuning bersusun, Kalau matang, buahnya
mudah dirontokkan. Setelah itu, buahnya dikeringkan.
Di sana, biji yang dikeringkan. Di beberapa daerah, ketumbar
sering diberikan nama yang berbeda-beda.
Penggunaan :
Semua bagian tumbuhan ini dapat dimakan, tetapi daun segar
dan biji yang dikeringkan merupakan bagian-bagian yang paling banyak digunakan
secara tradisional dalam masakan. Ketumbar umum didapati di dalam masakan Asia
Selatan, Asia Tenggara, India, Timur Tengah, Kaukasus,[1][2] Asia Tengah, Laut
Tengah, Tex-Mex, Amerika Latin, Brasil, Portugis, Tiongkok, Afrika, dan
Skandinavia.
Daun ketumbar
Daunnya hijau dengan tepian bergerigi. Sedangkan, untuk
bunga mejemuknya berbentuk payung bersusun berwarna putih dan merah muda.
Daun ketumbar dinamai coriander leaves, fresh coriander,
Chinese parsley, atau (di Amerika Utara) cilantro. Daunnya mempunyai rasa yang
berbeda dengan biji, dengan adanya semacam rasa citrus. Namun, sejumlah orang
merasainya seperti sabun tidak enak, berbau menyengat dan menghindari memakan
daun ini.
Manfaat
Manfaat dari tumbuhan ini sudah banyak dirasakan di berbagai
negara. Ketumbar biasanya digunakan pelancar pencernaan, peluruh kentut
(carminative), peluruh ASI (lactago), dan penambah nafsu makan (stomachica).
Namanya berbeda-beda di berbagai negara juga di berbagai daerah di Indonesia.
Manfaat yang diambil dari ketumbar adalah dari daun, biji,
dan buah. Dari semua bagian itu terdapat kandungan berupa sabinene, myrcene,
a-terpinene, ocimene, linalool, geraniol, dekanal, desilaldehida, trantridecen,
asam petroselinat, asam oktadasenat, d-mannite, skopoletin, p-simena, kamfena,
dan felandren.
Khasiatnya tak sebatas pelancar pencernaan saja. Ketumbar
juga berguna untuk meredakan pusing, muntah-muntah, influenza, wasir, radang
lambung dan radang payudara, campak, masuk angin, tekanan darah tinggi, dan
lemah syahwat.
Sumber :