Baroncong diucapkan [baróncoŋ] adalah nama kue
tradisional khas dari Kota Makassar,Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia.
Jenis kue ini memiliki rasa yang gurih, bentuknya seperti busur atau setengah
lingkaran, atau mirip dengan Kue Pukis. Bahan-bahan dari kue ini adalah
tepung terigu, gula pasir, parutan kelapa muda, dan penambah aroma rasa. Kue
ini dipanggang dalam cetakan dan api berasal dari kayu bakar. Adapun nama lain
dari kue ini adalah Guroncong atau Buroncong dalam
versi Bahasa Bugis. Kue ini umumnya mudah ditemukan di pagi hari,
khususnya di kawasan Pantai Losari. Harganya berkisar antara Rp.1.500 -
Rp. 3.000.
2. Kue Putu
Kue putu (dari bahasa Jawa, puthu [ IPA:
/puʈu/]) adalah jenis makan tradisional nusantara yang berupa kue dengan
isian gula jawa, dibalut dengan parutan kelapa, dan tepung beras butiran
kasar. Kue ini di kukus dengan diletakkan di dalam tabung bambu yang
sedikit dipadatkan. Kue ini dijual pada saat matahari terbenam sampai larut
malam. Suara khas uap yang keluar dari alat suitan ini sekaligus menjadi alat
promosi bagi pedagang yang berjualan.Kebanyakan warna dari kue putu ini adalah putih dan hijau.Sejumlah pedagang masa kini mengganti bambu dengan
pipa PVC dengan alasan kepraktisan, meskipun dari segi kesehatan
penggunaan pipa PVC berbahaya bagi kesehatan.
Putu versi Bugis (Sulawesi Selatan) memakai beras
ketan hitam tanpa gula. Putu dimakan dengan taburan parutan kelapa dan sambal.
Putu Bugis hanya dijual pagi hari sebagai pengganti sarapan yang praktis.Kue putu sendiri sudah merambah ke negara lain,
seperti Singapura dan Malaysia, meskipun nama dan bentuk untuk
kue ini sedikit berbeda, tetapi rasanya sendiri sama dengan kue putu tradisional
Indonesia itu sendiri.