Ayam betutu merupakan daging yang diisi dengan bumbu
lalu dipanggang dalam api sekam. Lauk ini cukup populer di seluruh kabupaten di
Bali. Hanya saja, jika Anda ingin mencicipi makam anan ini dari produsennya
langsung, Anda bisa berkunjung ke desa Melinggih, kecamatan Payangan kabupaten
Gianyar. Daerah ini dikenal banyak memproduksi ayam betutu yang juga menjadi
makanan khas daerah Gilimanuk.
Istimewanya, makanan ini bukan saja menjadi lauk pauk yang menemani nasi dan bisa dikonsumsi sehari-hari, namun lauk ini juga menjadi sajian syarat pada sebuah upcara adat dan keagamaan.
Ayam Betutu ini bukan saja digemari wisatawan lokal saja namun saat ini kelezatannya juga dipuja oleh wisatawan mancanegara. Di beberapa hotel dan restaurant, makanan ini bahkan menjadi salah satu pilihan yang terdapat pada daftar menu.
Makanan ini sangat nikmati disantap selagi hangat, karenanya masakan ini tidak bisa tahan disimpan lama.
Istimewanya, makanan ini bukan saja menjadi lauk pauk yang menemani nasi dan bisa dikonsumsi sehari-hari, namun lauk ini juga menjadi sajian syarat pada sebuah upcara adat dan keagamaan.
Ayam Betutu ini bukan saja digemari wisatawan lokal saja namun saat ini kelezatannya juga dipuja oleh wisatawan mancanegara. Di beberapa hotel dan restaurant, makanan ini bahkan menjadi salah satu pilihan yang terdapat pada daftar menu.
Makanan ini sangat nikmati disantap selagi hangat, karenanya masakan ini tidak bisa tahan disimpan lama.
2. Sumping Waluh
Ketradisionalan Bali menjadi salah satu warisan yang
berharga. Hingga saat ini, meski Bali sejak dahulu sudah menjadi destinasi
wisata dunia, Pulau Dewata tetap mempertahankan sisi tradisional sebagai
identitas masyarakatnya.
Bagi pecinta kuliner tradisional, Bali merupakan surga
tersembunyi jajanan tradisional di Negara Surga Kuliner ini. Indonesia sebagai
Negara Surga Kuliner tak pernah selesai diekspolorasi. Identitas budaya semakin
hari semakin menguat di antara tekanan makanan modern yang makin menggoda.
Ada jajanan bernama sumping waluh di Bali. Pecinta kuliner
nusantara tentu tak asing dengan nama satu ini. Sumping itu nama daerah untuk
kue tradisional olahan tepung beras yang dikukus. Sementara waluh berarti labu
kuning. Labu kuning ini bahan campuran yang menjadi ciri khas.
Sumping dibungkus dengan daun pisang. Mengapa sumping jadi
jajanan yang bikin kangen Bali? Karena pecinta kuliner nusantara yang pernah
berburu jajanan tradisional di Bali tentu tahu, sumping jajanan yang langsung
habis di tempat. Alias tak bisa dibawa oleh-oleh karena tak tahan lama. Sumping
waluh hanya bisa bertahan satu hari. Khas jajanan tradisional yang berbahan
alami.
Sumping waluh berasa manis gula merah dengan aroma waluh
yang menyatu. Waluh atau labu kuning dalam sumping sebagian ada juga yang tak
ditumbuk halus, tapi diiris kecil-kecil, sehingga masih terasa kuat manis
labunya. Rasa kukusan tepung beras yang lembut di mulut terasa sederhana. Bagi
pecinta kuliner nusantara, rasa inilah yang bikin kangen kuliner berwarna
kekuningan ini.
Jika ke Bali, berkuliner nusantara di pasar tradisional jadi
salah satu jalan untuk mengenal budaya setempat. Jajanan sumping waluh mudah
ditemui di Bali. Setiap wilayah di Bali membuat sumping waluh sebagai salah
satu kuliner khas daerahnya. Bagi pecinta kuliner nusantara, tentu hafal betul
di mana harus mencarinya. Sumping Bali paling mudah ditemui di pasar-pasar
tradisional.
Sumping waluh juga dapat ditemui di warung kecil di
pinggiran kota. Biasanya, saat pagi hari para pembuat kue sumping akan
menyimpan dagangannya di warung-warung. Di Bali, sumping waluh salah satu
makanan tradisional untuk sarapan. Pagi hari dengan segelas kopi atau teh, kue
sumping waluhlah teman sejatinya.
Masyarakat Bali sangat akrab dengan sumping waluh. Sumping
waluh juga menjadi salah satu makanan tradisional yang mudah ditemui saat
acara-acara upacara adat. Jadi tak hanya enak, kue sumping punya tempat
istimewa dalam masyarakat Bali.
Sumping juga dapat ditemui di daerah lain. Di Suku Sunda
misalnya, sumping disebut nagasari atau pais. Yang membedakan yaitu
campurannya, ada pisang atau nangka, maka di Bali campurannya labu kuning.
Indonesia sebagai Negara Surga Kuliner telah menyediakan
banyak warisan makanan tradisional. Jika pecinta kuliner nusantara ke Bali,
salah satu kuliner tradisional yang patut dicari, di antara banyak kuliner
tradisional di pasar, ialah sumping waluh. Lembut dan manisnya yang sederhana
membuat pecinta kuliner nusantara tak akan bisa melupakannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar