Selasa, 30 Juli 2019

Local Food #4

1. Baroncong


Baroncong diucapkan [baróncoŋ] adalah nama kue tradisional khas dari Kota Makassar,Provinsi  Sulawesi Selatan, Indonesia. Jenis kue ini memiliki rasa yang gurih, bentuknya seperti busur atau setengah lingkaran, atau mirip dengan Kue Pukis. Bahan-bahan dari kue ini adalah tepung terigu, gula pasir, parutan kelapa muda, dan penambah aroma rasa. Kue ini dipanggang dalam cetakan dan api berasal dari kayu bakar. Adapun nama lain dari kue ini adalah Guroncong atau Buroncong dalam versi Bahasa Bugis. Kue ini umumnya mudah ditemukan di pagi hari, khususnya di kawasan Pantai Losari. Harganya berkisar antara Rp.1.500 - Rp. 3.000.



2. Kue Putu

Kue putu (dari bahasa Jawa, puthu [ IPA: /puʈu/]) adalah jenis makan tradisional nusantara yang berupa kue dengan isian gula jawa, dibalut dengan parutan kelapa, dan tepung beras butiran kasar. Kue ini di kukus dengan diletakkan di dalam tabung bambu yang sedikit dipadatkan. Kue ini dijual pada saat matahari terbenam sampai larut malam. Suara khas uap yang keluar dari alat suitan ini sekaligus menjadi alat promosi bagi pedagang yang berjualan.Kebanyakan warna dari kue putu ini adalah putih dan hijau.Sejumlah pedagang masa kini mengganti bambu dengan pipa PVC dengan alasan kepraktisan, meskipun dari segi kesehatan penggunaan pipa PVC berbahaya bagi kesehatan.
Putu versi Bugis (Sulawesi Selatan) memakai beras ketan hitam tanpa gula. Putu dimakan dengan taburan parutan kelapa dan sambal. Putu Bugis hanya dijual pagi hari sebagai pengganti sarapan yang praktis.Kue putu sendiri sudah merambah ke negara lain, seperti Singapura dan Malaysia, meskipun nama dan bentuk untuk kue ini sedikit berbeda, tetapi rasanya sendiri sama dengan kue putu tradisional Indonesia itu sendiri.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar