INGREDIENTS
Seledri ( Celery)
Seledri (Apium graveolens L.) adalah sayuran daun dan
tumbuhan obat yang biasa digunakan sebagai bumbu masakan. Beberapa negara
termasuk Jepang, Cina dan Korea mempergunakan bagian tangkai daun sebagai bahan
makanan. Di Indonesia tumbuhan ini diperkenalkan oleh penjajah Belanda dan
digunakan daunnya untuk menyedapkan sup atau sebagai lalap. Penggunaan seledri
paling lengkap adalah di Eropa: daun, tangkai daun, buah, dan umbinya semua
dimanfaatkan.
Manfaat :
Seledri adalah tumbuhan serbaguna, terutama sebagai sayuran
dan obat-obatan. Sebagai sayuran, daun, tangkai daun, dan umbi sebagai campuran
sup. Daun juga dipakai sebagai lalap, atau dipotong kecil-kecil lalu ditaburkan
di atas sup bakso, soto, macam-macam sup lainnya, atau juga bubur ayam.
Seledri (terutama buahnya) sebagai bahan obat telah
disebut-sebut oleh Dioskurides serta Theoprastus dari masa Yunani Klasik dan
Romawi sebagai "penyejuk perut". Veleslavin (1596) memperingatkan
agar tidak mengonsumsi seledri terlalu banyak karena dapat mengurangi air susu.
Seledri disebut-sebut sebagai sayuran anti-hipertensi. Fungsi lainnya adalah
sebagai peluruh (diuretika), anti reumatik serta pembangkit nafsu makan
(karminativa). Umbinya memliki khasiat yang mirip dengan daun tetapi digunakan
pula sebagai afrodisiaka (pembangkit gairah seksual).
Kandungan :
Kandungan utamanya adalah butilftalida dan butilidftalida
sebagai pembawa aroma utama. Terdapat juga sejumlah flavonoid seperti graveobiosid
A (1-2%)dan B (0,1 - 0,7%), serta senyawa golongan fenol. Komponen lainnya
apiin, isokuersitrin, furanokumarin, serta isoimperatorin. Kandungan asam lemak
utama dalah asam petroselin (40-60%). Daun dan tangkai daun mengandung steroid
seperti stigmasterol dan sitosterol.
Suatu enzim endonuklease yang disebut Cel1 juga diekstrak
dari seledri[2] dan dipakai dalam suatu teknik biologi molekular yang disebut
Tilling.
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Seledri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar